Senin, 25 Januari 2016

Kisah Seorang Ibu dan Anak

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, Dia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.
Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Dia adalah sebuah hal yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa dia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.
Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibuku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.
Mungkin itu karena ibu tidak menghukumku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.
Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibu menangis disana, dengan pelan, seakan dia takut bahwa dia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hatiku.
Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan kepad diriku sendiri jika aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu dan kemiskinan kami.

Makna Sebuah Pekerjaan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

sumber :
http://iphincow.com/2012/09/12/makna-sebuah-pekerjaan/ 

Sabtu, 23 Januari 2016

Harry Potter And The Pilosopher Stone Seri 2

 Harry Potter Dan Batu Bertuah 2


Pukul setengah empat sore itu, Harry Ron, dan anakanak Gryffindor lainnya bergegas menuruni undakan depan menuju halaman untuk ikut pelajaran terbang pertama mereka. Hari itu cerah, dengan angin sepoisepoi dan rerumputan bergoyang di kaki mereka sementara mereka berjalan melintasi halaman landai menuju lapangan yang berhadapan dengan Hutan Terlarang, yang pohon-pohonny melambai menyeramkan di kejauhan.

Anak-anak Slytherin sudah di sana, begitu juga dua puluh sapu berderet rapi di tanah. Harry sudah pernah mendengar Fred dan George Weasley mengeluhkan sapu-sapu sekolah.
Kata mereka beberapa sapu mulai bergetar jika kau terbang terlalu tinggi, atau ada juga sapu yang selalu agak mengarah ke kiri.
Guru mereka, Madam Hooch, datang. Rambutnya pendek kelabu, dengan mata kuning seperti mata elang.
"Nah, apa lagi yang kalian tunggu?" gertaknya. "Semua berdiri di sebelah sapu. Ayo, cepat."
Harry melirik sapunya. Sapunya sudah tua dan beberapa helai tali pengikat rantingnya mencuat ke arah yang aneh.
"Julurkan tangan kananmu di atas sapu," seru Madam Hooch di depan, "dan katakan, 'Naik!'"

Harry Potter And The Pilosopher Stone Seri 1

 Harry Potter Dan Batu Bertuah 1


Buku 1

Harry Potter And The Pilosopher Stone
J.K. Rowling

Harry Potter Dan Batu Bertuah

untuk Jessica, yang menyukai cerita,
untuk Anne, yang juga menyukainya,
dan untuk Di, yang pertama mendengar cerita ini.

1. Anak Laki Laki Yang Bertahan Hidup

Mr dan Mrs Dursley yang tinggal di Privet Drive nomer empat bangga menyatakan diri mereka orang-orang yang normal, untunglah. Mereka tak bisa di harapkan terlibat dengan sesuatu yang ajaib atau misterius, karena mereka sama sekali tidak percaya omong kosong seperti itu.
Mr Dursley adalah direktur Grunnings, perusahaan yang memproduksi bor. Dia laki-laki yang besar gemuk, nyaris tanpa leher, walaupun kumisnya besar sekali. Mrs Durslety berambut pirang, lehernya dua lili panjang leher biasa. Baginya ini menguntungkan, karena kegemarannya adalah menjulurkan leher di alas pagar-pagar, untuk mengintip para tetangga. Suami istri Dursley mempunyai seorang anak lelaki kecil bernama Dudley dan menurut pendapat mereka, didunia ini tidak ada anak lain sehebat Dudley.
Keluarga Dursley memiliki segalanya yang mereka inginkan, tetapi mereka juga punya rahasia, dan ketakutan terbesar mereka adalah, kalau ada orang yang mengetahui rahasia ini.
Mereka pikir mereka pasti lak tahan kalau sampai ada yang tahu tentang keluarga Potter. Mrs Potter adalah adik Mrs Dursley, tetapi sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Mrs Dursley malah berpura-pura tidak punya adik, karena adiknya dan suaminya yang tak berguna itu tak layak sama sekali menjadi kerabat keluarga Dursley. Mr dan Mrs DumJey bergidik memikirkan apa kata tetangga mereka jika keluarga Potter muncul di jalan mereka. Keluarga Dursley tahu bahwa keluarga Potter juga punya seorang anak laki-laki kecil, tetapi mereka belum pernah melihatnya. Anak ini salah satu alasan bagus lain kenapa mereka tak mau dekat-dekat keluarga Potter. Mereka tak ingin Dudley bergaul dengan anak seperti itu. Ketika Mr dan Mrs Dursley bangun pada hari Selasa pagi yang mendung saat cerita kita ini mulai, tak ada tanda-tanda di langit berawan di luar bahwa akan terjadi hal-hal misterius dan aneh di seluruh negeri. Mr Dursley bersenandung ketika dia mengambil dasinya yang sangat membosankan untuk dipakainya bekerja, dan Mrs Dursley bergosip riang seraya berkutat dengan Dudley yang menjerit-jerit dan mendudukkan anak itu di kursinya yang tinggi.
Tak seorang pun dari mereka melihat seekor burung hantu besar kuning kecokelatan terbang melintasi jendela.
Pukul setengah sembilan Mr Dursley memungut tas kerjanya, mengecup pipi Mrs Dursley dan mencoba mengecup Dudley, tapi gagal, sebab sekarang Dudley ngadat dan melempar-lempar serealnya ke dinding. "Dasar anak-anak," senyum Mr Dursley sambil masuk ke mobilnya dan memundurkannya keluar dari garasi rumah nomor empat.
Di sudut jalanlah pertama kalinya dia menyadari ada suatu yang aneh—seekor kucing membaca peta. Sekejap Mr Dursley tidak menyadari apa yang telah dilihatnya—kemudian dia menoleh untuk melihat sekali lagi. Ada kucing betina berdiri di ujung Jalan Privet Drive, tapi sama sekali tak kelihatan ada peta.
Rupanya tadi cuma khayalannya. Pasti itu tipuan cahaya. Mr Dursley mengejapkan mata dan memandang ulang kucing itu.
Si kucing balas memandangnya, Saat Mr Dursley berbelok di sudut dan meneruskan perjalanan, dia memandang kucing itu lewat kaca spionnya. Kucing itu sekarang sedang membaca papan jalan yang bertuliskan Privet Drive—bukan, bukan membaca melainkan memandang papan jalan itu, kucing itu tidak bisa membaca peta atau papan jalan. Mr Dursley menggelengkan kepalanya dan mencoba melupakan kucing itu.
Selama mengendarai mobilnya ke kota, yang dipikirkannya hanyalah pesanan bor dalam jumlah besar yang akan didapatnya hari itu.
Tetapi menjelang masuk kota, bor tergusur keluar dari pikirannya oleh sesuatu yang lain. Sementara terjebak macet seperti biasanya, dia melihat banyak orang berpakaian aneh.


Rabu, 20 Januari 2016

Lirik lagu Sunny (Cinta Pertama) - Bunga Citra Lestari



Sunny sunny
Jantungku berdebar tiap kuingat padamu
Sunny Sunny
Mengapa ada yang kurang saat kau tak ada
Sunny Sunny
Melihatmu menyentuhmu itu yang kumau

Kau tak sempat tanyakan aku
Cintakah aku padamu

Reff:
       Tiap kali aku berlutut aku berdoa
       Suatu saat kau bisa cinta padaku
       Tiap kali aku memanggil di dalam hati
       Mana Sunny mana Sunnyku mana Sunnyku

Sunny Sunny
Apa kabarmu kabarku baik baik saja
Sunny Sunny
Begitu banyak cerita tak habis tentangmu
Sunny Sunny
Salamku untukmu dari hati yang terdalam
Kau tak sempat tanyakan aku
Cintakah aku padamu

Reff:
       Tiap kali aku berlutut aku berdoa
       Suatu saat kau bisa cinta padaku
       Tiap kali aku memanggil di dalam hati
       Mana Sunny mana Sunnyku mana Sunnyku

back to reff

Tiap kali aku berlutut aku berdoa
Mana Sunny mana Sunnyku mana Sunnyku

Sabtu, 16 Januari 2016

Jadilah teman hidupku

Rasa ini,
Seperti dedaunan kering di padang kurusetra negeri ini.
Terbang menari mengikuti sang angin, hingga jatuh menuju kesedan jati.
Coba resapi, Bukankah terlalu jauh aku mengibaratkan diri.
Seperti itulah jauhnya rasa bahagiaku kini yang tidak pasti.
Ya… itu dikarenakan dirimu,
Sosok dewi sempurna yang turun di atas gersangnya permukaan hati.
Bagaimana aku bisa menggambarkan kesempurnaan ciptaan illahi, seperti engkau.
Coba ajarkan aku cara merangkai kata manis, untuk memujimu. 
Atau setidaknya aku bisa sedikit menyentil hatimu, agar engkau sadar jika disini aku mengagumimu.
Mungkin aku harus mencari panggilan yang sesuai untukmu, Seperti dewi larasati atau mungkin dewi srikandi. 
Oh.. mungkin saja kamu suka.
Sejujurnya aku tidak terbiasa untuk merayu dewi sempurna seperti kamu,
Pasti lidahku nanti akan kelu, semoga saja itu tidak membuatmu berlalu.
Baiklah,
Bagaimana pun juga aku harus bisa lebih mengenalmu.
Dengan kerendahan hati, komohon jadilah teman hidupku.
Harapanku dalam impianku padamu.
Karena bagiku, denganmu aku menyadari bagaiman keindahan hidup ini.
Anggaplah aku seperti bintang yang tidak bersinar, diantara
bintang-bintang terang lainnya,
Yang menginginkan engkau sebagai rembulan.
Dalam bahasa embun pagi, ku kirimkan salam rindu ini untukmu.
Semoga ketulusanku ini bisa meluluhkan hatimu


- Ka Aldo -                      

Kata-katanya sangat menyentuh hati..
tapi sayang nya kata - kata itu untuk orang lain..
so sweet banget ya kakak gue...
beruntung banget cewe itu.. 
iriiii... hahahaa




Kamis, 14 Januari 2016

Dulu

Dulu,,,
Kebersamaan kita memenuhi hari
bahagia yang silih berganti, terlalui
kau yang seperti malaikat, membuatku kuat
untuk kutepis, perih mengiris
Maaf, kawan
aku belum bisa menjadi kamu
memberi bahagia, mengangkat derita
aku hanya bisa memberi cerita, tentang kita
belum bisa mengalirkan kembali, cucuran baik yang kau beri
disaat ku terpuruk, ketika kaki tuk berpijak, lapuk
Dan kini,,,
kau menjauh, setelah kau temui bahagia
aku pun mencoba, untuk berdiri sendiri,
untuk bisa sepertimu, bahagia.

                                                                                    By : Aldo

Best Friend Forever TKT (Teman Kecil Tercinta)

Hello guys..
ketemu lagi ne kita,,
saat ini sa akan menceritakan pertemuan dengan sahabat kecil
persahabatan kami ini di mulai sejak TK.Bisa di bayangkan, berapa lama sudah kami bersahabat. 
kami selalu bersama-sama, TK - SD - SMP - hanya SMA saja yang sudah terpisah-pisah, dikarenakn musibah yang melanda kampung halaman kami
tercinta yaitu Calang-Aceh Jaya. 
itu terjadi pada tahun 2004, musibah yang menghilangkan beribu - ribu warga aceh dan sekitarnya..
kami janjian untuk berkumpul di CANAI MAMAK sp. BPKP BANDA ACEH.
dan aku kesasar.. hahaha..
salah mengambil jalan.. jadi harus menempuh jalan yang jauh.. harus rela bermacet-macet ria (siaa gaya, macet.. padahal cuma nungguin 5 menit doang, beda bgt dengan jakarta)
hahahha... naah.. jadi ceritanya aku udah salah jalan, trus aku kelewatan tempatnya itu.. hmmmm... kelihatan bgt ya kalau begitu cuek dengan keadaan sekitar
padahal aku di banda aceh sejak jaman-jaman kuliah dulu.. tahun 2008 sampai sekarang tahun 2015 nah.. udh berapa tahun tu.. masih aja gak tau jalan.. 
sedikit pembelaan yaa.. itu semua di karenakan aku jarang nongkrong.. lebih sering, kampus-kost, sekarang kantor - rumah.. itu ja.. 
alhasil...
sesampainya di tempat janjian.. aku di ketawain sama temen-temen..
hmmmm....
cuma bisa diam.
nah... setelah pesan ini itu. dan makanannya habis di lahap tanpa sisa..
kami mampir ke rumah salah satu teman saya yang bernama melda atau bisa kami panggil eca.
untuk melaksanakan shalat magrib.

ketika mereka shalat, (aku lagi tidak shalat) 
keisengan masa kecilku pun kembali di ingatkan oleh teman ku yang bernama M.Riski, kami hanya memanggilnya dengan sebutan "M".
yang tidak lain adalah, menyentuh cowok yang sudah mengambil air wudhu..
hahahhhahah
itu pun aku lakukan kembali (jahat banget yaaaaa.... :) :D ) 
mulai lah si Heri yang menjadi korban ku merepet-repet karena harus mengambil air wudhu kembali. 

ONCE - AKU MAU


Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

Kuyakin pasti suatu saat
Semua kan terjadi
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Selalu bersedia bahagiakanmu
Apapun terjadi
Kujanjikan aku ada

Kau boleh jauhi diriku
Namun kupercaya
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Aku yang rela terluka
Untuk masa lalu


**Hilang**

Hilang bukan berarti sembunyi
Tapi
Hilang hanya ingin menjaga diri

Aku tak ingin menjadi halte bis ato hanya sekedar bis sementara mu
Tapi

Aku ingin menjadi bis yang akan bersama2 membawamu pulang..

Rabu, 13 Januari 2016

Lirik Lagu Titi Kamal - Resah Tanpamu feat Anji

Sayang aku tahu
Kita tak banyak bicara
Kau jauh di sana
Ku menyimpan tanya

Sayang aku tahu
Kita tak banyak bertemu
Namun hanya kamu
Yang ada di hati

Jangan sampai kau lukai hatiku
Aku resah lalui waktu tanpamu
Jangan sampai kau ragukan cintaku
Aku takkan membuatmu terluka

Jangan ragu..