Rabu, 30 Desember 2015

♥ TENTANG CINTA ♥

Aku bertanya pada alam semesta tentang arti CINTA,
lalu satu demi satu mereka menjawab

Bumi menjawab:
CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang dipijak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Cinta hanya memberi, dan itu sajalah keinginannya.

Air menjawab:
CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.

Angin menjawab:
CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang kata, ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak kelihatan, tetapi tanpanya segala jiwa akan hampa.

Langit menjawab:
CINTA adalah keluasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
CINTA adalah hidup untuk memberi tenaga kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan jemu memberi sampai ia padam dan mati.

Pohon menjawab:
CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia ikhlas sehingga tak perlu dilihat dan dikenal. Tetapi ia terus memberi agar batang tetap kukuh abadi, berbuah dan berbunga indah.

♥ DEAR : SEBUAH PENGECUALIAN ♥

Untuk mereka  yang membuatku kuat ,
khusus untuk dia yang selalu membuat ku tertawa lepas berada di dekat nya ,merasa lebih nyaman berada di dekat nya ,

Ini bukan hanya ungkapan terima kasih ,  ini adalah wujud ketulusanku .

Aku yakin itu dia .
Sejak pertama mengenalnya , aku percaya dia bahkan lebih nyata dari yang kulihat .
Dia tak hanya membayangi , tapi ikut mengiringi hentakan kakiku yang kini melangkah lelah .
Aku ogah-ogahan , namun dia menarikku hingga aku tiba diujung semangat . Aku tertawa , aku bahagia , dan aku ingin berterima kasih padanya . **Aku masih sering melihatnya,  Selalu bahkan .

Awalnya aku tak yakin ,
tapi kehadirannya malah memaksa setiap saraf otakku untuk mengingat semua yang ada padanya .
Aku tak pernah berpikir panjang jika aku merasa hatiku tak bisa menahan rinduku padanya .

Aku menghubunginya ,
tapi aku menutupi alasan mengapa aku melakukan hal tersebut .

Aku bodoh , atau mungkin dia yang terlalu jauh untuk kujangkau .

Sebut namanya Sinar .

Kisah Nyata, Keajaiban Sedekah dan Jodoh

Keajaiban sedekah dan jodoh telah banyak dirasakan oleh muslim dan muslimah. Salah satunya adalah wanita lajang berusia 37 tahun ini, yang datang kepada salah seorang ustadz untuk bertanya tentang jodoh. Ustadz Yusuf Mansur menuliskan kisah nyata tersebut dalam buku Kun Fayakun 2:

“Ustadz, cari jodoh susah ya?” tanya wanita itu setelah bertemu sang ustadz.
“Makanya, jodoh jangan dicari, tapi dibeli” jawab ustadz, membuat wanita ini tertawa sekaligus keheranan.
“Beli di mana, Ustadz? Memang ada yang jualan jodoh?”
“Ada!”
“Siapa?”
“Allah, Rabbul ‘alamin,” jawab ustadz mantap, “Kata Rasul ‘Dhau’ mardhakum bish shadaqah’ belilah penyakit dengan sedekah, termasuk penyakit kesepian, yaitu jomblo”
“Insya Allah, Ustadz. Saya akan sedekah”
“Iya, pulang, dah. Insya Allah dapat jodoh. Insya Allah”

Wanita ini pun pulang. Lalu, ia mampir ke masjid di kompleknya. Ia segera mendatangi takmir masjid tersebut.
“Pak, saya ingin sedekah di sini. Kira-kira masjid butuh apa yang bisa saya sedekahkan di sini?”
“Kebeneran, Neng, kami lagi melelang lantai. Satu meternya 150 ribu rupiah” jawab takmir.?

Wanita ini membuka dompetnya. Awalnya, ia hanya mengambil 150 ribu rupiah. Begitu ingat pesan bahwa kalau sedekah kita harus poll, akhirnya ia bersedekah 4 kali lipatnya: 600 ribu rupiah, dapat 4 meter.

“Pak takmir, doain ya, supaya hajat saya terkabul” katanya setelah menyerahkan sedekah.
“Memang, hajatnya apa, Neng?” tanya takmir.
“Ada, rahasia” kata si Neng, merahasiakan keinginannya mendapatkan jodoh. Namun, meskipun takmir tidak tahu apa hajatnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Tahu. Allah mengetahui bahwa wanita ini telah bersedekah dan sangat membutuhkan jodoh.

Tak lama kemudian, datang 4 orang melamar wanita ini, dalam waktu yang berdekatan. Subhanallah, setelah lama menanti jodoh, kini wanita ini malah dikasih Allah pilihan, memilih mana diantara 4 orang yang datang. Angka 4 persis seperti sedekahnya yang bernilai 4 meter lantai Masjid. Subhanallah... sungguh kisah nyata ini menjadi bukti keajaiban sedekah dan jodoh. 
[Disarikan dari buku Kun fayakun 2 karya Ust. Yusuf Mansur]

sumber :

Sabtu, 26 Desember 2015

WAFATNYA RASULULLAH SAW, BANJIR AIR MATA PARA SAHABAT, BANJIR AIR MATA KITA

Diriwayatkan bahwa surah Al-Maidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu Ashar yaitu pada hari Jum’at di Padang Arafah pada musim haji penghabisan (Wada’). Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah s.a.w. tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingat isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan.

Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata:
“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dan demikian juga apa yang terlarang oleh-Nya. Karena itu, kumpulkan para sahabatmu dan beritahu mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu.”

Setelah Malaikat Jibril a.s. pergi maka Rasulullah s.a.w. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Setelah Rasulullah s.a.w. mengumpulkan para sahabat, pun menceritakan apa yang telah diberitahu malaikat Jibril a.s. Ketika para sahabat mendengarnya berita itu, mereka pun gembira sambil berkata: “Agama kita telah sempurna! Agama kila telah sempurna!”

Ketika Abu Bakar r.a. mendengar kabar Rasulullah s.a.w. itu, ia tidak dapat menahan kesedihannya. Ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar r.a. menangis dari pagi hingga malam. Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis ini sampai kepada para sahabat lain.

Maka berkumpullah mereka di depan rumah Abu Bakar r.a. dan mereka berkata: “Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat engkau menangis sehingga menyedihkan sekali keadaanmu? Seharusnya engkau gembira karena agama kita telah sempurna.” Mendengar itu, Abu Bakar r.a. pun berkata, “Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang akan menimpa kamu. Tidakkah kamu tahu bahwa apabila suatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah kekurangannya. Turunnya ayat tersebut menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah s.a.w.. Hasan dan Husein menjadi yatim dan para istri nabi menjadi janda.”

Setelah mereka mendengar penjelasan Abu Bakar r.a.. sadarlah mereka lalu mereka pun menangis sejadi-jadinya. Kabar tangisan mereka kemudian sampai ke para sahabat yang lain. Mereka pun memberitahu Rasulullah s.a.w. Berkata salah seorang dari sahabat,“Ya Rasulullah s.a.w., kami baru kembali dari rumah Abu Bakar r.a. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara keras sekali di depan rumah beliau.” Berubahlah wajah Rasulullah s.a.w. dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar r.a. Setelah sampai, Rasulullah s.a.w. melihat kepada semua yang menangis dan bertanya,“Wahai para sahabatku, mengapa kamu semua menangis?”

Senin, 14 Desember 2015

Ajari aku tuk memilih pendamping hidupku

Ibu, Ajariku tuk memilih pendamping hidupku
Suatu hari, seorang anak lelaki bertanya pada Sang Ibu,

 "Bu, jika kelak anakmu ini akan menikah.
Istri seperti apa yang mesti kupilih?"

Sang Ibu yang bijak pun menjawab,
"Nak, Seorang istri yang baik adalah dia yang saat kau pandang hilanglah resahmu.
Saat Kau bersamanya tentram hatimu. 
Saat kau pamit menjemput rizki, ia lambaikan tangannya sambil mendoakanmu..."

Sang Ibu pun bersenandung :
..............................
Mencipta rumahnya seindah surga
menjaga akhlaqnya sebening mata
Qona’ah selendangnya dalam rumah tangga
sejuk di kalbunya tunduk pandangnya
..............................
(Permata dunia, Suara Persaudaraan)

"Tapi Bu... aku kan belum tahu sifatnya. Bagaimana mungkin aku dapat
mengenalnya" Sang anak menyela.

Sang ibu menjawab "Nak.. Jika kau ingin melihat kasih sayangnya
padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya.

Jika kau ingin tahu apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak,
lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya."
"Lalu bagaimana jika aku ingin memiliki istri secantik Aisyah, secerdas
Anna, dan setulus Maryam" Sambil tersipu sang anak bertanya.
"Kau harus memiliki jiwa setegar Azzam juga berilmu dan sebijak
Fahri," Jawab Sang Ibu.

Sang Anak termenung sejenak.. Sang Ibu menandaskan kembali, "Nak...
jodohmu sudah ada di tanganNya.
jangan pernah kau khawatir. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri.
Khawatirlah bila kau belum pantas menjadi seorang suami bagi pendampingmu.
Khawatirlah jika ibadahmu hanya tuk dilihat olehnya.
Padahal Dia yang memberikannya untukmu.

Nak, perbaiki akhlakmu, maka kau kan dapatkan gadis pujaan hatimu.
Luruskan niatmu, maka kau kan dapatkan biadari dunia akhiratmu.
Sempurnakan ikhtiarmu, maka jodohmu kan mendekat padamu
" Pesan
Sang Ibu.


ISTRI ITU PENDAMPING, BUKAN PEMBANTU

Di Subuh yang dingin...ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur.
"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"
"Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya.
"Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tidak bisa masak loh..."
"Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu.
"Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe"
"Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?"
Aku menatap Ibu dengan tak paham.
Lalu beliau melanjutkan, "Ketahuilah Nak, itu semua adalah kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri." katanya sambil menyentil hidungku.

"Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?"
Aku masih tak paham juga.
"Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami." kata Ibu.

"Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang mencari ridho Suaminya"

Saya makin bingung Bu.
"Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah."
Beliau berbalik menatap mataku.
"Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?" tanya Ibu.
"Iya tentu saja Bu.."

"Pakaian yang bersih adalah nafkah.
Sehingga mencuci adalah kewajiban Suami.

Makanan adalah nafkah.
Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan.
Sehingga memasak adalah kewajiban Suami.

Lalu menyiapkan rumah tinggal adalah kewajiban Suami.
Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban Suami."

Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas dan kebanggaanku ini.

"Waaaaah.. sampai segitunya bu..?
Lalu jika itu semua kewajiban Suami.
 Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?"

"Karena Ibu juga seorang Istri yang mencari ridho dari Suaminya.
Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana.

Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi.
Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk Ibu."
Aku hanya diam terpesona.

"Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Ayahandanya,
 Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung? Tapi Nabi tidak memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar bin Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam yang sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri."

"Iya Buu..."
Aku mulai paham,
"Jadi Laki-Laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap Lelaki berterimakasih pada Istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri."

Ibuku tersenyum.
"Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?"

"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak.
 Istri menuntut Suami, atau sebaliknya.
Tapi banyak hal lain.

  • Menurunkan ego. 
  • Menjaga keharmonisan. 
  • Mau sama mengalah. 
  • Kerja sama. 
  • Kasih sayang. 
  • Cinta. Dan 
  • Persahabatan. 

Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain.
- Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya.
- Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya.
Toh impiannya rumah tangga sampai Surga"

"MasyaAllah.... eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?"

"Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya.
Sehingga tidak mungkin setega itu.
Sedang Lelaki beragama yang baik tentu juga tahu bahwa Istrinya telah banyak membantu.
Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya."

Kutipan dari fanspage

Percayalah Pada Nya

Jika Allah Sanggup Mengatur 
Matahari Tetap Pada Tempatnya, 
Planet Pada Lintasannya, 
Mengatur Jarak Langit dan Bumi. 
Mengatur Jarak Antar Bintang Sekian KM Jauhnya. 
Maka 
Tidak Sulit Baginya Jodoh Yang Mungkin Hanya Berjarak 100m Dari Kita


By : Kak Aldo 

Kamis, 10 Desember 2015

memori


Sabtu, 28 November 2015

Sahabat

semoga persahabatan kita akan abadi selamanya

Senin, 05 Oktober 2015

Lirik - Hanya Ingin Kau Tau - Republik


Ku telah miliki
Rasa indahnya perihku
Rasa hancurnya harapku
Kau lepas cintaku

Rasakan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Ku pikir ku salah mengertimu

Aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu

Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku

ow wooo wo wo wo

Sabtu, 03 Oktober 2015

Lirik ST 12 - Aku Masih Sayang Padamu

Kau rinduku
Jiwaku indah memanggil dirimu
Mataku terbangun untuk menanti
Menantimu..
Jangan pernah
Kau ragukan cinta yang sesungguhnya
Itu bisa menghancurkan semua
Bukan begitu..


Aku sungguh masih sayang padamu
Jangan sampai kau meninggalkan aku
Begitu sangat berharga dirimu
Bagiku..
Dan ku pastikan saja dihatimu
Kan ku korbankan semuanya untukmu
Sungguh ku berharap kau pun begitu
Padaku...

Coba engkau rasakan
Cinta yang begitu kan
Mengesankan..
Yakin pasti dapatkan
Kemesraan yang penuh
Bintang...


Aku sungguh masih sayang padamu
Jangan sampai kau meninggalkan aku
Begitu sangat berharga dirimu
Bagiku.. hou.. wo..
Aku pastikan saja dihatimu
Kan ku korbankan semuanya untukmu
Sungguh ku berharap kau pun begitu
Padaku.. hou.. hou..

Aku sungguh masih sayang padamu
Jangan sampai kau meninggalkan aku
Begitu sangat berharga dirimu
Bagiku... hou wo...
Dan ku pastikan saja dihatimu
Kan ku korbankan semuanya untukmu
Sungguh ku berharap kau pun begitu
Padaku.. hou wo wo uhoo...

Kamis, 17 September 2015

Lirik ONCE - AKU MAU


Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

Kuyakin pasti suatu saat
Semua kan terjadi
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Reff:

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Selalu bersedia bahagiakanmu
Apapun terjadi
Kujanjikan aku ada

Kau boleh jauhi diriku
Namun kupercaya
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku


back to reff


Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Aku yang rela terluka
Untuk masa lalu

Rabu, 08 Juli 2015

Terry - Harusnya Kau Pilih Aku (Lirik)

Kekasihmu tak mencintai dirimu sepenuh hati
Dia selalu pergi meninggalkan kau sendiri
Mengapa kau mempertahankan cinta pedih menyakitkan
Kau masih saja membutuhkan dia, membutuhkan dia

Kau harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
Kau harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Kau tak pantas tuk disakiti
Kau pantas tuk dicintai
Bodohnya dia yang meninggalkanmu (meninggalkanmu)
Demi cinta yang tak pasti ooow

Kau harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
Kau harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Kau harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
Kau harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Kau harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
Kau harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Kamis, 25 Juni 2015

POHON, HUJAN, MUSIM GUGUR DAN DAUN


Disaat aku sedang telponan dengan teman ku yang saat itu kami sedang membahas sebuah puisi yang berisikan kata-kata motivasi.

Tiba – tiba saja dia bertanya..

     Dia    : “eh aku ada pertanyaan deh buat kamu, tapi sebelum di jawab coba di pikirkan terlebih dahulu dan nanti ketika kamu memilih, kamu harus memberikan alasanya, kenapa kamu pilih itu dan kenapa kamu tidak memilih jawaban yang lainnya..

      Aku   : “hmmm… tentang apa itu. Apa pertanyaan kamu ada pilihan jawabanya yaa.. ???

     Dia    : iyaa.. kamu bawel deh.. mau dengar gak, dan mau jawab gak.. ??

                               Aku   : hmmmm…. Oke deh aku jawab.. apa pertanyaannya..


Ada sebatang POHON yang tua,
bila HUJAN turun,
beberapa helai daun tumbuh.
Bila MUSIM GUGUR datang,
ANGIN menerbangkan semua DAUNnya.

Jika diberi pilihan, maka kamu ingin jadi apa?
  • HUJAN,
  • ANGIN,
  • MUSIM GUGUR,
  • DAUN, atau
  • POHON?
Aku   : hmmmmm…. Apa ya… tanpa pikir panjang aku menjawab “POHON”.
Dia    : kenapa kamu pilih pohon, kasih alasannya donk?
Aku   : karena, menurut aku, pohon itu dapat menjadi tempat berteduh di kala panas, pohon itu kuat walau angin menerpa, pohon itu dengan senantiasa untuk mengikuti gerak angin, walaupun iya tau, kalau akar-akar nya tak mampu menahan, pohon itu akan tumbang tapi iya tetap senantiasa berusaha untuk berdiri tegak. Bahkan ada pohon yang bisa bertahan di gersang nya padang pasir. Trus.. aku ingin selalu menjadi pohon.
Dia    : kenapa kamu mau menjadi pohon??
Aku   : karena….. pohon itu akan tetap berdiri distu, ditempat itu, sejak pertama kali dia di tanaman bahkan sampai dia mati, dia mati juga di situ.
Dia    : kenapa kamu tidak mau menjadi hujan, angin, musin gugur atau bahkan daun??
Aku   : menurut ku, hujan itu bisa datang tiba-tiba pergi pun tiba-tiba. Angin juga sama seperti itu, musim gugur itu hanya ada pada waktu tertentu saja, dan daun dia bisa terbang kemana saja ketika dibawa angin. Tapi pohon tidak bisa seperti itu.. dia akan tetap disitu di tempat itu, walaupun datang hujan, diterpa angin, di tinggal pergi oleh musim gugur dan daunnya. Dia tetap disitu.
Oke aku sudah menjawab, sekarang apa makna dari semua itu…

Kemudian dia menjelaskan.

Musim Gugur   artinya kamu bisa mencintai 2 orang sekaligus,
Pohon         artinya kamu orang yang setia pada pasanganmu.
Angin           artinya kamu orang ketiga dalam cinta segitiga.
Daun          artinya kamu adalah playboy/playgirl.
Dan
Hujan         artinya kamu mencari seseorang yang benar-benar cinta dan sayang padamu”.

Dia kemudian mengatakan.
Dia    : “baru kamu orang pertama yang aku Tanya dan memberikan jawaban “POHON”.
Aku   : (dengan nada polos), emang ada yang salah dengan jawab aku itu..
Dia    : gak.. gak ada yang salah.. Cuma alasan kamu memilih pohon itu sama dengan alasan aku memilih pohon.
Aku   : jadi kamu juga memilih pohon????
Dia    : iya iya laah..
Dan selanjutnya kami berbicara panjang lebar mengenai pohon.



Untuk para pembaca milih yang mana ??? 

Rabu, 24 Juni 2015

Rumah Belanda

Lukisan Java
Gambar ini adalah lukisan rumah ku di Calangtepat nya di samping kantor Koramil Calang. Ayah ku seorang anggota TNI yg bertugas di Koramil 11 Calang. Rumah ku itu bekas rumah belanda dulu. Ada 2 rumah belanda di situ, dan ditengah – tengah rumah itu berdiri pohon yang sangat besar dan tinggi. Rumah ku tepat di sebelah koramil. Kalo kita lihat di gambar rumah ku di sisi kiri (kalau kita lihat dari layar). Kabarnya ada cerita misti di rumah itu.
Pernah terjadi pembunuhan. Kami tau kejadian itu sejak seorang anggota TNI sebut saja namanya Heri (aku lupa siapa namanya.. hahhahha sudah lama sih). Aku biasa memanggil anggota TNI itu dengan sebutan Om. Nah Om Heri yang aku kenal itu bisa mengobati orang sakit yang di guna-guna atau sejenisnya. Cerita itu membuatku percaya dan tidak… karna apa mungkin… ???

Sabtu, 13 Juni 2015

KISAH SEKUNTUM BUNGA MATAHARI

Sekuntum bunga matahari tumbuh diantara sampah sampah dan barang-barang bekas.  Bunga matahari itu begitu sedih karena tidak tumbuh di taman yang indah, bersih dan luas seperti teman-temannya yang  lain.  Di tempat pembuangan sampah dan barang- barang bekas tersebut, tidak orang yang menikmati keindahannya, juga tidak ada kupu kupu yang hinggap di atasnya.  Bunga matahri tersebut selalu bersedih jika  memikirkan nasibnya.

Di suatu pagi yang cerah, seekor burung gereja datang dan hinggap di sebuah dahan pohon persis di samping bunga matahari.  “hai kamu kelihatan sangat cantik”, kata burung gereja.  “Tidak saya ini jelek.  Lihatlah teman-teman saya yang kelihatan jauh lebih anggun karena tumbuh di taman yang lebih bersih dan terawat.  Mereka jauh lebih tinggi dari bunga juga lebih indah,” jawab bunga matahari sedih.  “Tidak menurut saya, kamu jauh lebih cantik,”  kata burung gereja.  Setelah itu ia terbang meninggalkan bunga matahari.  Sejak hari itu, burung gereja selalau datang mengunjungi bunga matahari dan mereka pun menjadi sahabat.

Hari demi hari, bunga itu  memperlihatkan banyak perubahan : warnanya semakin cerah, ia tinggi dan semakin subur.  Tetapi beberapa hari kemudian, burung gereja tidak lagi datang menemui binga matahari.  Satu, dua, tiga hari…. burung itu tidak juga muncul.  Bunga matahari menjadi cemas apakah yang sudah terjadi terhadap burung gereja.

Keesokan paginya  bunga matahri itu melihat burung itu diam tak berdaya di bawahnya.  Dia kelihatan sangat lemah.  “Beberapa hari ini saya tidak mendapatkan makanan dan saya kini menjadi sangat lemah, saya datang kesini agar mati didekatmu,” kata burung gereja.  “jangan… jangan… kamu tidak boleh mati,” teriak bunga matahari.  Setelah itu ,  bunga matahari menundukkan kelopak bunganya dan biji biji bunganya berjatuhan kebawah.  Dengan tenaga yang masih tersisa, burung gereja mematuk biji-biji bunga matahari dan memakannya.  Ia pun kembali mendapatka tenaga yang baru.

Rabu, 27 Mei 2015

Kisah Pengemis Yahudi Buta & Nabi Muhammad

Alkisah, di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah saw mendatanginya dengan membawakan makanan. Tanpa berucap sepatah kata pun, Rasulullah menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah Muhammad—orang yang selalu ia caci maki dan sumpah serapahi.

Rasulullah saw melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah saw praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar berkunjung ke rumah anaknya Aisyah, yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah. Ia bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan Rasulullah yang belum aku kerjakan?”
Aisyah menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah Itu?” tanya Abubakar penasaran. Ia kaget juga karena merasa sudah mengetahui bagaimana kebiasaan Rasulullah semasa hidupnya.

“Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana,” kata Aisyah.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”

Abubakar menjawab, “Aku orang yang biasa.”

“Bukan! Engkau bukan ora ng yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta itu dengan ketus “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku.”

Abubakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw.”

Seketika itu juga kaget pengemis itu. Ia pun menangis mendengar penjelasan Abubakar, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun. Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. ” Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar saat itu juga dan sejak hari itu menjadi Muslim.

Kamis, 26 Maret 2015

Kendaraan Seorang Bijak

Matahari di padang pasir terasa membakar. Hanya sesekali angin bertiup, menerbangkan debu-debu yang memerihkan mata. Membuat seorang pemuda kerepotan mengarungi samudera pasir yang membentang luas. Namun, hatinya sedikit tenang. Unta yang di tungganginya masih muda dan kuat. Ia berharap kendaraannya ini sanggup untuk menempuh perjalanan yang jauh. Karena masih ada separuh perjalanan lagi yang harus ditempuh Sang Pemuda.

“Mudah - mudahan aku selamat sampai Makkah," katanya penuh harap. "Dan, segera melihat Baitullah yang selama ini aku rindukan.”

Panggilan rukun Islam kelima itulah yang telah membulatkan tekadnya mengarungi padang pasir yang terik.

Di tengah perjalanan, tiba - tiba Pemuda itu menatap tajam ke arah seseorang yang tengah berjalan sendirian di padang pasir.

'Kenapa orang itu berjalan sendiri di tempat seperti ini ?' tanya pemuda itu dalam hati. Sungguh berbahaya.

Pemuda tersebut menghentikan untanya di dekat orang itu. Ternyata, ia adalah seorang lelaki tua. Berjalan terseok - seok di bawah terik matahari. Lalu, Pemuda itu segera turun dari kendaraannya dan menghampiri.

“Wahai Bapak Tua, Bapak mau pergi ke mana ?” tanyanya ingin tahu.

“Insyaa Allah, aku akan ke Baitullah,” jawab orang tua itu dengan tenang.

“Benarkah ?!” Pemuda itu terperanjat. Apa orang tua itu sudah tidak waras ? Ke Baitullah dengan berjalan kaki ?

“Betul Nak, aku akan melaksanakan ibadah haji,” kata orang tua itu meyakinkan.

“Maa sya Allah, Baitullah itu jauh sekali dari sini. Bagaimana kalau Bapak tersesat atau mati kelaparan ? Lagi pula, semua orang yang kesana harus naik kendaraan. Kalau tidak naik unta, bisa naik kuda. Kalau berjalan kaki seperti Bapak, kapan Bapak bisa sampai ke sana ?” Pemuda itu tercenung, merasa takjub dengan Bapak Tua yang ditemuinya.

Ia yang menunggang unta dan membawa perbekalan saja, masih merasa khawatir selama dalam perjalanan yang begitu jauh dan berbahaya. Siapapun tak akan sanggup menempuh perjalanan sejauh itu dengan berjalan kaki. Apa ia tidak salah bicara ? Atau memang orang tua itu sudah terganggu ingatannya ?

“Aku juga berkendaraan,” kata Bapak Tua itu mengejutkan.

Lirik Lagu Gantung - Melly Goeslaw


Rabu, 11 Maret 2015

Rossa - Hati Yang Kau Sakiti

Jangan pernah katakan bahawa
Cintamu hanyalah untukku
Karena kini kau telah membaginya
Maafkan jika memang kini
Harus ku tinggalkan dirimu
Karena hatiku slalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasa

Chorus
Ku menangis
Membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya
Ku menangis
Melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus slalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakiti

Maafkan jika memang kini harus ku tinggalkan dirimu
Karena hatiku slalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasa

Ulang Chorus

Ku menangis
Harus slalu kau tahu
Akulah hati yang telah
Kau sakiti

Selasa, 24 Februari 2015

Lirik lagu, Ada Band - Yang Terbaik Bagimu

Ada Band - Yang Terbaik Bagimu 

Kamis, 19 Februari 2015

=My Idiot Brother=

"Kisah Sedih dan Inspiratif Pengorbanan Seorang Kakak"

Sebenarnya apa sih arti kebahagiaan. Buat gua, kebahagian itu dilihat dari siapa saja yang ada di sekitar kita. Buat gua, kebahagiaan itu. Seharusnya dalam hidup gua, hanya ada orang-orang yang berarti. Tapi, sayangnya kebahagiaan yang gua miliki rasanya dikotorin oleh pikiran gua sendiri.
Alkisah, gua punya keluarga lengkap, ayah, ibu dan seorang kakak laki-laki. Tapi kakak laki-laki gua ini sangat berbeda. Dia seperti penghalang kebahagiaan dalam hidup gua, bukan karena dia pinter ataupun bisa merebut kasih sayang orang tua gua. Tapi karena dia idiot. tapi dari dia, gua belajar akan satu hal, satu hal yang mengajarkan bahwa dialah malaikat dalam hidup gua yang berwujub manusia Idiot dalam arti kata bego, cacat dan bikin malu gua sebagai adik.
Ga ada yang bisa gua banggakan dari dia, umurnya uda 5 tahun lebih tua dari gua, tapi begonya seperti 10 tahun lebih mudah dari gua. Gua gak heran, nyokap sampai harus rela nunda kelahiran gua 5 tahun kemudian, hanya demi merawat dia. Dalam bahasa kedokteran, dia itu kena sindrom Down yang bikin otak dia itu bego. Ga penting apa penyakit yang dia bawa sejak lahir, seharusnya dia itu ga pernah ada aja, karena menurut gua, dia itu hanya bikin malu gua.
Sejak kecil, gua selalu bilang ke nyokap. Kalau mau jemput gua di sekolah, jangan pernah bawa Hendra ( nama kakak gua) atau gua ga akan pernah pulang bareng mereka. Nyokap tetap cuek aja bawa kakak gua itu. Akhirnya kalau mereka datang, gua kabur dari sekolah dan memilih pulang sekolah dengan jalan kaki.

Sampai di rumah, nyokap bakal marah sama gua dengan kata2 yang sama,
“ Angel, kamu ini ga tau berterima kasih, Mama sama kakak kamu sudah cape2 jemput kamu, kenapa malah kabur?”
“ Siapa bilang Angel kabur?”
“ Kakak kamu walau seperti ini, tapi dia itu gak akan lupa muka adiknya yang lari dari dia?”


Gua terdiam dan bisa bayangkan kalau kakak gua nunjuk2 tangannya saat gua berusaha lari dari mereka,
“ Siapa suruh bawa dia, Angel kan malu punya kakak bego kayak gitu.. angel sudah bilang jangan jemput kalau ada dia.. ” kata gua langsung lari ke kamar.
Gua, ga pernah mau mengerti? Apakah kalimat yang gua ucapin itu, bisa membuat kakak gua ngerti kalau gua ga suka sama dia. Tapi kalimat itu cukup bikin nyokap marah. Ga peduli ya.. yang penting. Gua gak mau diledekin teman-teman karena punya kakak idiot seperti dia.

***

Kisah Motivsi Islam Domba dan Pemuda


Pada suatu masa, hiduplah seorang pemuda perantau. Dari ujung utara ke ujung selatan sudah habis dijelajahinya. Banyak pengalaman hidup yang telah diperolehnya. Banyak hal yang telah dicobanya, tak peduli itu baik ataupun buruk, hingga suatu hari ia tiba di sebuah desa yang begitu sepi. Tempat pertama yang dikunjunginya adalah padang rumput yang begitu segar.

Baru saja ia hendak duduk, seekor domba menghampirinya. Rupanya domba itu mengincar rumput segar di sebelah pemuda tersebut. Begitu melihat domba yang putih bersih itu. Terbesitlah keinginan si pemuda untuk menjadikan hewan tersebut teman seperjalanannya. Ia yang memang menyukai domba. Namun, adakah yang memiliki domba ini? Bagaimana kalau kuambil saja? Terbetik niat buruk tersebut dalam hatinya.



“Aku menginginkan dombamu itu.” Gumamnya pelan di samping sang domba.

Tanpa diduga, tiba-tiba domba itu berbicara. “Siapa kau?”

Sang pemuda pun terkejut namun segera menguasai diri. “Aku pemuda dari perantauan.” ucapnya. “Aku menginginkanmu. Bagaimana kalau kau ikut aku berkeliling dunia?”

“Tidak. Aku tidak bisa pergi tanpa seizin pemilikku. Apalagi kau orang asing bagiku.” Jawab si domba sambil terus mengunyah rumput. “Apa yang bisa kau perbuat?”

Pemuda itu menggeleng. “Entahlah. Yang jelas aku menginginkanmu, wahai domba.”

“Baiklah, kalau begitu temui pemilikku. Rumahnya ada di pelosok kota.”

“Hah, buang-buang waktu saja aku pergi ke rumahnya!” pikir si pemuda.

“Beliau di sana, aku di sini. Terlalu jauh. Ayolah, ikut aku, aku berjanji akan merawatmu. Kita akan bersenang-senang bersama.” Bujuk si pemuda.

Kisah Motivasi Sahabat Perangkap Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”


Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”

‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,

"Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya 

Cerita Motivasi Dulu Dianggap Pengemis, Sekarang Bos

Keterbatasan fisik bukan penghalang meraih kesuksesan. Paling tidak itulah yang tercermin pada Sugimun, pemilik tiga unit toko elektronik “Cahaya Baru”

Suatu ketika Sugimun pergi ke solo untuk membeli mobil. Ketika akan masuk ke sebuah shoowroom mobil, seorang karyawan menghampirinya dan mengulurkan uang recehan kepadanya. Diperlakukan seperti itu Sugimun segera menukas, “Oh, saya bukan pengemis, Mas. Saya cari mobil.”

Tentu saja si karyawan tersebut kaget dan cepat-cepat masuk ke dalam sambil menanggung malu.
Menurut Sugimun, si karyawan mengira dirinya seorang pengemis karena menggunakan kursi roda, “Waktu itu sopir saya sudah duluan masuk show room,” kenang Sugimun tersenyum.

Lelaki yang lahir tahu 1970, di dusun Mojopuro, Magetan, Jawa Timur ini adalah pemillik toko elektronik “Cahaya Baru” di kota trenggalek dan Magetan, Jawa Timur.

Bagi orang Trenggalek , Magetan dan sekitarnya, nama toko itu sudah tidak asing lagi. “Cahaya Baru” dikenal sebagai toko elektronik yang cukup besar. Omsetnya sudah mencapai 150 juta per bulan.

Sugimun memberi nama tokonya dengan “Cahaya Baru”, dengan dimaksudkan untuk mewakili sebuah harapan harapan baru bagi diri dan keluarganya,
Keberhasilan Sugimun seperti sekarang tidak lepas dari usaha dan doa ibunya. Maklum, selain sejak kecil cacat, Sugimun juga lahir dari keluarga miskin. Saking miskinnya, ia tidak sempat mengenyam pendidikan formal. “Sekolah TK saja enggak pernah,” kenangnya.

Perubahan kehidupan Sugimun berawal pada usia 19 tahun. Ketika itu, seorang aparat desa beberapa orang dari Dinas Sosial datang ke rumahnya. Mereka mengajak Sugimun mengikuti program penyantunan dan rehabilitasi sosial dan penyandang cacat di Panti Sosial Bina Daksa (PSDB) “Suryatama” di kota Bangil, Jawa Timur. Ditempat tersebut Sugimun mengikuti bimbingan fisik, mental, serta pendidikan kejar Paket A.

“Pada awalnya, saya merasa rendah diri karena semua teman saya penyandang cacat memiliki pendidikan formal mulai dari SD, SMP bahkan ada yang lulusan SMA,” kenangnya. Sedangkan dirinya belum mengenal baca tulis.

Namun karena tekadnya untuk bangkit dan tidak ingin bergantung pada orang lain, rasa rendah diri itu dibuangnya jauh-jauh. Di Suryatama, ia belajar keterampilan elektronik seperti radio, sound system, kipas angin, televise, dan lain sebagainya.” Katanya.

Setelah dua tahun mengikuti program pelatihan, Sugimun kembali pulang kampung. Namun ia tidak punya aktivitas di desanya. Akhirnya ia mencoba mencari kerja di tempat usaha servis elektronik. Sayangnya, kebanyakan berujung pada penolakan. “Mungkin mereka menilai saya tidak cukup mampu bekerja dengan baik karena kondisi fisik seperti ini,” kenangnya,

Yang menyedihkan, seringkali ia disangka pengemis saat melamar pekerjaan. Ia baru bisa bekerja tatkala seorang teman di Kediri menerimanya sebagai karyawan sebuah bengkel elektronik. Namun karena suatu alasan, tidak sampai satu tahun, ia memutuskan untuk pulang kampung.

Ia pun mencoba melamar pekerjaan di kota kelahirannya. Lagi-lagi ia kembali mendapatkan penolakan, “Hal ini membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus membuka lapangan pekerjaan untuk bisa bekerja,” katanya.

Cerita Motivasi Kerja dari Semut dan Lalat


Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
Cerita Motivasi Kerja dari  Semut dan Lalat
Cerita Motivasi Kerja dari  Semut dan Lalat


“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”

Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda 

KISAH POHON APEL DAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.
Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.
Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu.
Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel.
Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.

Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.

Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
"Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"

"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.
Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.

Lirik Lagu, Radja - Jujur


Lirik Lagu, Maudy Ayunda - Kusimpan Dalam Mimpi


Lirik, Maudy Ayunda - Tahu Diri


Rabu, 18 Februari 2015

Lirik Lagu, LUMPUHKAN INGATAN KU - GEISHA


Lirik Lagu HUJAN - UTOPIA


Lirik Lagu, HAMPA - ARI LASSO