Kamis, 25 Juni 2015

POHON, HUJAN, MUSIM GUGUR DAN DAUN


Disaat aku sedang telponan dengan teman ku yang saat itu kami sedang membahas sebuah puisi yang berisikan kata-kata motivasi.

Tiba – tiba saja dia bertanya..

     Dia    : “eh aku ada pertanyaan deh buat kamu, tapi sebelum di jawab coba di pikirkan terlebih dahulu dan nanti ketika kamu memilih, kamu harus memberikan alasanya, kenapa kamu pilih itu dan kenapa kamu tidak memilih jawaban yang lainnya..

      Aku   : “hmmm… tentang apa itu. Apa pertanyaan kamu ada pilihan jawabanya yaa.. ???

     Dia    : iyaa.. kamu bawel deh.. mau dengar gak, dan mau jawab gak.. ??

                               Aku   : hmmmm…. Oke deh aku jawab.. apa pertanyaannya..


Ada sebatang POHON yang tua,
bila HUJAN turun,
beberapa helai daun tumbuh.
Bila MUSIM GUGUR datang,
ANGIN menerbangkan semua DAUNnya.

Jika diberi pilihan, maka kamu ingin jadi apa?
  • HUJAN,
  • ANGIN,
  • MUSIM GUGUR,
  • DAUN, atau
  • POHON?
Aku   : hmmmmm…. Apa ya… tanpa pikir panjang aku menjawab “POHON”.
Dia    : kenapa kamu pilih pohon, kasih alasannya donk?
Aku   : karena, menurut aku, pohon itu dapat menjadi tempat berteduh di kala panas, pohon itu kuat walau angin menerpa, pohon itu dengan senantiasa untuk mengikuti gerak angin, walaupun iya tau, kalau akar-akar nya tak mampu menahan, pohon itu akan tumbang tapi iya tetap senantiasa berusaha untuk berdiri tegak. Bahkan ada pohon yang bisa bertahan di gersang nya padang pasir. Trus.. aku ingin selalu menjadi pohon.
Dia    : kenapa kamu mau menjadi pohon??
Aku   : karena….. pohon itu akan tetap berdiri distu, ditempat itu, sejak pertama kali dia di tanaman bahkan sampai dia mati, dia mati juga di situ.
Dia    : kenapa kamu tidak mau menjadi hujan, angin, musin gugur atau bahkan daun??
Aku   : menurut ku, hujan itu bisa datang tiba-tiba pergi pun tiba-tiba. Angin juga sama seperti itu, musim gugur itu hanya ada pada waktu tertentu saja, dan daun dia bisa terbang kemana saja ketika dibawa angin. Tapi pohon tidak bisa seperti itu.. dia akan tetap disitu di tempat itu, walaupun datang hujan, diterpa angin, di tinggal pergi oleh musim gugur dan daunnya. Dia tetap disitu.
Oke aku sudah menjawab, sekarang apa makna dari semua itu…

Kemudian dia menjelaskan.

Musim Gugur   artinya kamu bisa mencintai 2 orang sekaligus,
Pohon         artinya kamu orang yang setia pada pasanganmu.
Angin           artinya kamu orang ketiga dalam cinta segitiga.
Daun          artinya kamu adalah playboy/playgirl.
Dan
Hujan         artinya kamu mencari seseorang yang benar-benar cinta dan sayang padamu”.

Dia kemudian mengatakan.
Dia    : “baru kamu orang pertama yang aku Tanya dan memberikan jawaban “POHON”.
Aku   : (dengan nada polos), emang ada yang salah dengan jawab aku itu..
Dia    : gak.. gak ada yang salah.. Cuma alasan kamu memilih pohon itu sama dengan alasan aku memilih pohon.
Aku   : jadi kamu juga memilih pohon????
Dia    : iya iya laah..
Dan selanjutnya kami berbicara panjang lebar mengenai pohon.



Untuk para pembaca milih yang mana ??? 

Rabu, 24 Juni 2015

Rumah Belanda

Lukisan Java
Gambar ini adalah lukisan rumah ku di Calangtepat nya di samping kantor Koramil Calang. Ayah ku seorang anggota TNI yg bertugas di Koramil 11 Calang. Rumah ku itu bekas rumah belanda dulu. Ada 2 rumah belanda di situ, dan ditengah – tengah rumah itu berdiri pohon yang sangat besar dan tinggi. Rumah ku tepat di sebelah koramil. Kalo kita lihat di gambar rumah ku di sisi kiri (kalau kita lihat dari layar). Kabarnya ada cerita misti di rumah itu.
Pernah terjadi pembunuhan. Kami tau kejadian itu sejak seorang anggota TNI sebut saja namanya Heri (aku lupa siapa namanya.. hahhahha sudah lama sih). Aku biasa memanggil anggota TNI itu dengan sebutan Om. Nah Om Heri yang aku kenal itu bisa mengobati orang sakit yang di guna-guna atau sejenisnya. Cerita itu membuatku percaya dan tidak… karna apa mungkin… ???

Sabtu, 13 Juni 2015

KISAH SEKUNTUM BUNGA MATAHARI

Sekuntum bunga matahari tumbuh diantara sampah sampah dan barang-barang bekas.  Bunga matahari itu begitu sedih karena tidak tumbuh di taman yang indah, bersih dan luas seperti teman-temannya yang  lain.  Di tempat pembuangan sampah dan barang- barang bekas tersebut, tidak orang yang menikmati keindahannya, juga tidak ada kupu kupu yang hinggap di atasnya.  Bunga matahri tersebut selalu bersedih jika  memikirkan nasibnya.

Di suatu pagi yang cerah, seekor burung gereja datang dan hinggap di sebuah dahan pohon persis di samping bunga matahari.  “hai kamu kelihatan sangat cantik”, kata burung gereja.  “Tidak saya ini jelek.  Lihatlah teman-teman saya yang kelihatan jauh lebih anggun karena tumbuh di taman yang lebih bersih dan terawat.  Mereka jauh lebih tinggi dari bunga juga lebih indah,” jawab bunga matahari sedih.  “Tidak menurut saya, kamu jauh lebih cantik,”  kata burung gereja.  Setelah itu ia terbang meninggalkan bunga matahari.  Sejak hari itu, burung gereja selalau datang mengunjungi bunga matahari dan mereka pun menjadi sahabat.

Hari demi hari, bunga itu  memperlihatkan banyak perubahan : warnanya semakin cerah, ia tinggi dan semakin subur.  Tetapi beberapa hari kemudian, burung gereja tidak lagi datang menemui binga matahari.  Satu, dua, tiga hari…. burung itu tidak juga muncul.  Bunga matahari menjadi cemas apakah yang sudah terjadi terhadap burung gereja.

Keesokan paginya  bunga matahri itu melihat burung itu diam tak berdaya di bawahnya.  Dia kelihatan sangat lemah.  “Beberapa hari ini saya tidak mendapatkan makanan dan saya kini menjadi sangat lemah, saya datang kesini agar mati didekatmu,” kata burung gereja.  “jangan… jangan… kamu tidak boleh mati,” teriak bunga matahari.  Setelah itu ,  bunga matahari menundukkan kelopak bunganya dan biji biji bunganya berjatuhan kebawah.  Dengan tenaga yang masih tersisa, burung gereja mematuk biji-biji bunga matahari dan memakannya.  Ia pun kembali mendapatka tenaga yang baru.