Laman

Senin, 07 April 2014

Cerita Penebang Kayu

Seorang penebang kayu kehilangan kapaknya, dan tanpa kapak dia tidak bisa bekerja.

Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapak tsb.

Pagi itu ketika sang tetangga berangkat, dia menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus.
Pasti dia pencurinya.

Besoknya, bahkan terasa sang tetangga jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya 2 hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya. Semakin dipikir semakin yakin.


Pada hari ketiga baru disadari sang penebang kayu bahwa ternyata kapaknya tersimpan dilaci dapur.
Istrinya yang sedang keluar kota menyimpankannya disana.
Senang benar hatinya karena kapaknya dapat ditemukan kembali.

Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini sebenarnya tidaklah berkelakuan seperti pencuri, dan senyumnya juga tulus.
Bahkan percakapannya terasa sangat wajar dan jujur.


Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri ?

Yap...Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita.

Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan.

Sebagai contoh, apapun yang dilakukan orang yang kita cintai adalah baik dan benar.

Anak nakal dianggap lucu.

Kekasih pelit dianggap berhemat.

Orang cerewet dibilang perhatian.

Keras kepala dibilang berprinsip.

Dan makanan tidak enak dibilang bergizi.
Kita akan menemukan apa yang kita ingin temukan.

Apa yang terlihat bisa jadi sebenarnya bukanlah kenyataan.

Kenyataannya adalah menunjukan siapa diri kita dan bagaimana sudut pandang kita terhadap sesuatu yang kita amati dan perhatikan.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar